Setengah Isi, setengah kosong. "Setengah Isi" adalah sudut pandang seseorang positif
melihat gambar disamping. Dengan melihatnya dari sisi terisinya maka
kita akan yakin bahwa gelas itu akan selalu siap diisi agar menjadi
penuh. Namun " Setengah kosong" merupakan pandangan dari perseptif
orang-orang negatif, dimana mereka melihat gelas itu kosong setengah,
dan semakin lama akan semakin kosong. Padahal, Gelas
itu sebenarnya terisi penuh. Setengah terisi air dan setengah terisi
udara.
Hal tersebut dapat menjadi filosofi kita menghadapi kehidupan. Selalu
ada saat dimana semua tak selamanya sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Menghadapi orang-orang yang berbeda, dengan cara yang berbeda
sebenarnya menjadi salah satu proses dari kedewasaan. Tapi terkadang hal
itu selalu membuat kita terpenuhi oleh fikiran negatif. Padahal positif
yang merajai keadaan itu, tapi itulah kejamnya sisi negatif, sedikit
tapi terasa kuat. Seperti kain putih, jika ada setitik tinta menodai,
terlihat sekali kejelekkanya. Jangan biarkan tinta itu melebarkan atau
membesarkan nodanya di kain putih kita, tapi cukup biarkan setitik itu
menjadi satu titik yang statis, bahkan hilang perlahan karena menguap.
Cara pandang yang
positif akan sangat mempengaruhi efektifitas kerja, bahkan seluruh gerak
hidup kita. Melalui cara pandang demikian, secara tidak langsung akan
mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimiliki.
itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki
Willingness to do more ( keinginan untuk melakukan lebih dari yang
diminta ) dan memiliki watak pekerja yang cerdas ( smart worker ).
Individu yang memiliki cara pandang yang positif, secara pribadi juga
akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tahu
dimana dan bagaimana dia berkembang. Orang yang memiliki cara pandang
positif pada umumnya meyakini bahwa menyelesaikan pekerjaan adalah the
way of life ( cara hidup ) bukan how to life ( bagaimana hidup ).
Jadi apalagi yang kita tunggu, Fokuslah dengan apa yang harus kita kerjakan sekarang. Optimalkan
fikiran positif kita, agar semua kemudahan yang menyertai
pelaksanaannya. Kembali melihat semua masalah dari berbagai sudut
pandang, agar kita dapat lebih mudah menerimanya untuk kemudian
mengetahui apa yang harus kita kerjakan.
"Allahuma yassir wa laa tu'assir. Ya Allah, mudahkanlah jangan dipersulit"
0 komentar:
Posting Komentar