Minggu, 16 Februari 2014

SETENGAH KOSONG, DAN SETENGAH ISI

Setengah Isi, setengah kosong. "Setengah Isi" adalah sudut pandang seseorang positif melihat gambar disamping. Dengan melihatnya dari sisi terisinya maka kita akan yakin bahwa gelas itu akan selalu siap diisi agar menjadi penuh. Namun " Setengah kosong" merupakan pandangan dari perseptif orang-orang negatif, dimana mereka melihat gelas itu kosong setengah, dan semakin lama akan semakin kosong. Padahal, Gelas itu sebenarnya terisi penuh. Setengah terisi air dan setengah terisi udara.
Hal tersebut dapat menjadi filosofi kita menghadapi kehidupan. Selalu ada saat dimana semua tak selamanya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Menghadapi orang-orang yang berbeda, dengan cara yang berbeda sebenarnya menjadi salah satu proses dari kedewasaan. Tapi terkadang hal itu selalu membuat kita terpenuhi oleh fikiran negatif. Padahal positif yang merajai keadaan itu, tapi itulah kejamnya sisi negatif, sedikit tapi terasa kuat. Seperti kain putih, jika ada setitik tinta menodai, terlihat sekali kejelekkanya. Jangan biarkan tinta itu melebarkan atau membesarkan nodanya di kain putih kita, tapi cukup biarkan setitik itu menjadi satu titik yang statis, bahkan hilang perlahan karena menguap.
Cara pandang yang positif akan sangat mempengaruhi efektifitas kerja, bahkan seluruh gerak hidup kita. Melalui cara pandang demikian, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimiliki. itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki Willingness to do more ( keinginan untuk melakukan lebih dari yang diminta ) dan memiliki watak pekerja yang cerdas ( smart worker ). Individu yang memiliki cara pandang yang positif, secara pribadi juga akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tahu dimana dan bagaimana dia berkembang. Orang yang memiliki cara pandang positif pada umumnya meyakini bahwa menyelesaikan pekerjaan adalah the way of life ( cara hidup ) bukan how to life ( bagaimana hidup ).
Jadi apalagi yang kita tunggu, Fokuslah dengan apa yang harus kita kerjakan sekarang. Optimalkan fikiran positif kita, agar semua kemudahan yang menyertai pelaksanaannya. Kembali melihat semua masalah dari berbagai sudut pandang, agar kita dapat lebih mudah menerimanya untuk kemudian mengetahui apa yang harus kita kerjakan.  "Allahuma yassir wa laa tu'assir. Ya Allah, mudahkanlah jangan dipersulit"

0 komentar:

Posting Komentar

© ranyndwisubakti 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis