Hallo Maret, rasanya singkat sekali waktu untuk kembali bertemu
denganmu. Ingatan saya masih lekat ketika bertemu Maret setahun lalu.
Tahun lalu, Maret memberi senyuman utuh dan pemandangan nyata di
depan mata, atas banyak hari yang sudah saya dan orang orang terdekat
lewati. Membuat sebuah pertemuan sekaligus perpisahan. Memberi banyak
andai sekaligus membuang berbagai harapan. Mengamati banyak air muka,
mengelus kantung mata, mengusap merah marahnya pipi, menekuk senyum, dan
mencoba menunduk, lalu kembali singgungkan senyum. Begitu mudah, karena
begitu tulus melepas Maret.
Satu tahun sudah Maret di dalam kotak. Kini di yakini Maret milik
kita. karena Kamu meminta saya memelukmu, menyembunyikan tangan
tangan dingin ini di balik flannelmu. Iya, ketika itu juga saya mulai
berkenalan dengan rindu aromamu. kamu perkenalkan saya aliran hangat yang ada di
ruas jari-jari tanganmu. Saya mulai mencari jika beberapa saat tak ada
hangatnya. Kamu juga membuatkan saya kebiasaan kebiasaan yang harus saya
cari jika Kamu tak sempat temui saya.
Kamu yang memperkenalkan saya, perbincangan tentang teman hidup. Bukan tentang
cinta,
tapi teman, seseorang yang menemani hingga di alam berikutnya. Akan ada
seseorang yang membimbing saya dalam doa, berdampingan menuntun
banyak perjalanan hingga saatnya nanti tak bisa lagi berjalan, ada
banyak kesakitan yang pasti bisa tersembuhkan, ada arah yang salah namun
akan saling membenarkan, saling mengobati ketika sering terjatuh, ada
banyak kata penenang untuk setiap detik yang disediakan Tuhan. Ada bahu yang siap menopang beratnya kepala, Ada Kamu
dimanapun saya menghelakan nafas.
Perkenalkan, Kamu andsyq
0 komentar:
Posting Komentar