Hidup jauh lebih sederhana
ketika kamu memakai sendal jepit dan bercelana pendek. Meminum kopi perlahan.
Menggigit kentang yang digoreng dengan kulit, menyikat gigi, keramas, duduk di
pojok kafe favorit lalu membaca buku, membaca huruf-huruf: SEMUA DILAKUKAN
LEBIH PELAN.
Saya tidak tahu definisi hidup
sederhana itu seperti apa. Saya belum punya jawaban akhirnya. Yang saya rasakan
akhir-akhir ini, saya menjalani hidup jauh lebih lambat dari sebelumnya. Lebih
memilih untuk tersenyum, tidak mudah grumpy. rutin berenang, bangun lebih pagi, Lebih banyak minum air putih.
Kepinginnya tertawa lebih banyak. Menelepon ayah lebih sering. BBM/SMS dengan sepupu dan keponakan saya lebih sering. Dan oh, memasak!
Lucu, ketika hidup akan mengajarimu
untuk jauh lebih sederhana: kamu tidak berhenti dengan setiap mimpimu, kamu
terus bermimpi, dan mencapainya dengan cara-cara yang jauh lebih sederhana.
Saya punya bucket list, saya adalah orang yang bertahan hidup karena
mimpi. Saya adalah apa yang saya inginkan. Tetapi akhir-akhir ini, ada sesuatu
yang berubah di dalam diri saya. Saya merasa tidak terlalu ngoyo dengan semua
itu. Semua bucket list saya berubah menjadi: apakah saya sudah melakukan yang terbaik untuk kesayangan? kesayangan
saya adalah mereka yang saya sebut dengan keluarga.
Saya merasa terlalu egois,
ketika hidup saya hanya mengejar apa yang menjadi idealisme saya dan melupakan
kesayangan saya. Nah, ada saatnya saya berhenti sejenak lalu meng-evaluasi apa
yang telah terjadi di dalam kehidupan saya. Saya hanya merasa jauh
sebelum-sebelumnya hidup saya agak kurang sederhana.
life simple is beautifull :)
0 komentar:
Posting Komentar