Senin, 24 Maret 2014

The Marriage Thingy

Pernahkah kamu ada pada kondisi seperti ini, kamu bangun di suatu hari yang random dan berpikir bahwa kamu akan menikah. Haha. Saya sendiri kaget dengan apa yang saya pikirkan. Namun pemikiran ini tidak ujug-ujug. Datang begitu saja. makanya saya buru-buru buka laptop untuk menulis, sayang kalo tetiba apa yang ada difikiran saya pergi tanpa saya sempat menulisnya

Ada sebuah kondisi kehidupan yang membuat saya pada akhirnya berpikir bahwa saya akan menikah. Mungkin menikah itu menyenangkan. Haha lagi. Begini, saya akan cerita kepadamu bahwa, Semacam ada loncatan dahsyat yang sedang terjadi pada kehidupan saya akhir-akhir ini. Saya sedang berada pada kondisi begini: saya mengerjakan apa yang yang saya suka, saya punya hidup yang menyenangkan, saya betul-betul memenuhi passion saya, dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang mengerti, dan setiap bangun pagi saya selalu berpikir bahwa hari itu saya harus keren! Haha lagi dan lagi.
Dan saya ingin claim bahwa:

“Saya sedang jatuh cinta terhadap hidup. Dan saya sedang bahagia. Begitu saja. Titik.”

Haha.

Dan setelah saya pikir-pikir lagi dan sedikit merenung *tsah* ini yang saya temui, pernikahan bukanlah sebuah tujuan akhir. Pernikahan—memutuskan untuk hidup bersama dengan seseorang adalah keputusan yang besar. Tapi saya tidak akan memutuskannya dengan alasan orang itu yang akan buat saya bahagia.

Saya harus menikah karena ini: karena saya sedang bahagia. Dan saya ingin membagai kebahagiaan dan rencana hidup itu dengan orang yang tepat.

Saya bahkan tidak tahu pernikahan saya akan seperti apa. Yang saya tulis di sini adalah konsep. Sebuah pemahaman yang saya temukan. Seiiring dengan berjalannya waktu. Saya mau memutuskan segala sesuatu jika konsepnya tepat. Saya ingin punya anak empat. Duh, tapi setelah saya pikir-pikir lagi. Terlalu banyak. Baiklah saya kurangi dua.

Sekali lagi pernikahan bukan garis akhir. Setelah itu saya masih harus berjuang untuk mengerjakan pernikahan saya. Duh, saya seperti orang tua saja. Tapi bukankah menyenangkan, menikahi orang yang tepat. Pasangan, sahabat, sekaligus teman sepanjang malam yang menyenangkan.

0 komentar:

Posting Komentar

© ranyndwisubakti 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis