Rabu, 26 Maret 2014

I HAVEN'T TOLD YOU EVERYTHING

Berapa banyak tulisan yang hendak saya buat tentangmu, hey, partner. Atau pertanyaannya sampai kapan saya harus berhenti menulis tentangmu—saya tidak tahu jawabannya. Mungkin saya tidak akan pernah berhenti menulis tentangmu.

Tak ada yang bisa mengerti cinta. Kecuali jika kita menuliskannya. Menuliskan apa yang kita rasa. Tapi belum tentu, tulisan ini dapat mewakilkan apa yang kita rasa. Bahasa terlalu terbatas. Emoticon apalagi.

Tak ada lagi hamburan kata sayang. Tak ada kata cinta yang terlalu vulgar. Kita hanya bisa merasakannya diam-diam. Begitu dalam di hati. Bukannya tidak mau mengungkapkannya, tetapi ini mungkin yang dinamakan dengan mencintai secara dewasa.

Ungkapan yang berlebihan akan berubah menjadi tindakan yang berlebihan. Lebih banyak melakukan ketimbang hanya bicara saja. Mari kita melakukan cinta.

Jadi apa itu cinta dewasa, melakukan cinta yang tidak hanya di bibir saja. 

walaupun saya saat ini sedang sangat menikmati menjadi pekerja kantoran, mempunyai pelngalaman banyak, teman banyak, rezeki lumayan banyak haha. tapi suatu saat Saya ingin tinggal di rumah setelah menua, menulis, memainkan piano, membersihkan, menyapu, melipat baju, mungkin sesekali belajar menjahit, merangkai bunga, menyiapkan makan malam dengan lilin.

Mengantarkan anak sekolah atau berpiknik dengan mereka hanya membacakan cerita-cerita tentang wayang. Sesekali bermain cat warna, melukis sesuka hati. Beberapa dinding di rumah akan penuh dengan gambar-gambar bunga matahari. Lalu saya akan tetap menyanyi. Juga datang dan menghadiri konser-konser kecil.

Terus terang, kamu tidak akan menemukan saya dengan baju seragam. Kamu akan menemukan saya dengan celana potong pendek. Atasan longgar. Kecuali ketika menghadiri peluncuran buku saya sendiri. Mungkin saya akan pilihkan boots coklat lucu. Dan sesekali rambut saya digerai. Pakai lipstik merah.

Tentu saja saya akan mengajak anak-anak hadir dalam acara ini. Lalu, anak kita berapa? tadinya saya berpikir satu. Hm, tapi seru juga kalau dua. Atau tiga, empat? Hihihi, kebanyakan. Saya takut tidak bisa mengurus mereka dengan baik.

Dua saja cukup. Bukan KB. Tapi anak-anak ini sudah hadir di mimpi saya bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum kamu ada. Yang pertama laki-laki, mirip sekali dengan saya. Dan selang beberapa tahun kemudian, lahir yang perempuan mirip sekali denganmu.

Kalau sudah abege sedikit, saya dengannya akan bertukar cat kuku. 

Saya bukan Ibu yang baik. Mungkin akan sedikit galak. Tapi percayalah, saya akan menjadi Ibu sekaligus sahabat untuk kamu dan anak-anak kita kelak.

Makan es krim, mengunjungi tempat-tempat makan enak, menonton film sampai pagi,  kelak kamu akan mengetahuinya. Lalu mencuci kolormu. Astaga! Semoga saya bisa melakukannya dengan baik :D

Belum lagi... Duh! Banyak sekali. Ini seharusnya rahasia, kalau ditulis terus, sudah bukan rahasia lagi dong.

Satu lagi rahasia saya ketika kita menikah nanti, bukan berarti kita berhenti menjadi sahabat kanKamu masih bisa menceritakan rahasiamu yang paling dalam untukku. sssssssssssssst..!







0 komentar:

Posting Komentar

© ranyndwisubakti 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis