Berapa
banyak tulisan yang hendak saya buat tentangmu, hey, partner. Atau pertanyaannya
sampai kapan saya harus berhenti menulis tentangmu—saya tidak tahu
jawabannya. Mungkin saya tidak akan pernah berhenti menulis tentangmu.
Tak
ada yang bisa mengerti cinta. Kecuali jika kita menuliskannya.
Menuliskan apa yang kita rasa. Tapi belum tentu, tulisan ini dapat
mewakilkan apa yang kita rasa. Bahasa terlalu terbatas. Emoticon
apalagi.
Tak
ada lagi hamburan kata sayang. Tak ada kata cinta yang terlalu vulgar.
Kita hanya bisa merasakannya diam-diam. Begitu dalam di hati. Bukannya
tidak mau mengungkapkannya, tetapi ini mungkin yang dinamakan dengan
mencintai secara dewasa.
Ungkapan
yang berlebihan akan berubah menjadi tindakan yang berlebihan. Lebih
banyak melakukan ketimbang hanya bicara saja. Mari kita melakukan cinta.
walaupun saya saat ini sedang sangat menikmati menjadi pekerja kantoran, mempunyai pelngalaman banyak, teman banyak, rezeki lumayan banyak haha. tapi suatu saat Saya ingin tinggal di rumah setelah menua,
menulis, memainkan piano, membersihkan, menyapu, melipat baju, mungkin sesekali belajar menjahit,
merangkai bunga, menyiapkan makan malam dengan lilin.
Mengantarkan
anak sekolah atau berpiknik dengan mereka hanya membacakan
cerita-cerita tentang wayang. Sesekali bermain cat warna, melukis sesuka
hati. Beberapa dinding di rumah akan penuh dengan gambar-gambar bunga
matahari. Lalu
saya akan tetap menyanyi. Juga datang dan menghadiri
konser-konser kecil.
Terus
terang, kamu tidak akan menemukan saya dengan baju seragam. Kamu akan
menemukan saya dengan celana potong pendek. Atasan longgar. Kecuali ketika menghadiri peluncuran buku saya sendiri. Mungkin
saya akan pilihkan boots coklat lucu. Dan sesekali rambut saya digerai. Pakai lipstik merah.
Tentu
saja saya akan mengajak anak-anak hadir dalam acara ini. Lalu, anak
kita berapa? tadinya saya berpikir satu. Hm, tapi seru juga kalau dua.
Atau tiga, empat? Hihihi, kebanyakan. Saya takut tidak bisa mengurus
mereka dengan baik.
Dua
saja cukup. Bukan KB. Tapi anak-anak ini sudah hadir di mimpi saya
bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum kamu ada. Yang pertama laki-laki,
mirip sekali dengan saya. Dan selang beberapa tahun kemudian, lahir
yang perempuan mirip sekali denganmu.
Kalau sudah abege sedikit, saya dengannya akan bertukar cat kuku.
Saya
bukan Ibu yang baik. Mungkin akan sedikit galak. Tapi percayalah, saya
akan menjadi Ibu sekaligus sahabat untuk kamu dan anak-anak kita kelak.
Makan
es krim, mengunjungi tempat-tempat makan enak, menonton film sampai
pagi, kelak kamu akan mengetahuinya.
Lalu mencuci kolormu. Astaga! Semoga saya bisa melakukannya dengan
baik :D
Belum lagi... Duh! Banyak sekali. Ini seharusnya rahasia, kalau ditulis terus, sudah bukan rahasia lagi dong.
Satu lagi rahasia saya ketika kita menikah nanti, bukan berarti kita berhenti menjadi sahabat kan? Kamu masih bisa menceritakan rahasiamu yang paling dalam untukku. sssssssssssssst..!
0 komentar:
Posting Komentar